Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Minggu, 25 Maret 2012

Pertemuan antara Allah dan Maria


25 Maret : Hari Raya Kabar Baik

Saat kita merayakan Hari Raya Kabar Baik (25 Maret, bdk Lukas 1: 26-38), kita diberikan keistimewaan untuk hadir dan melihat suatu peristiwa perjumpaan. Kita melihat salah satu peristiwa yang paling luar biasa dan menakjubkan dalam seluruh sejarah manusia. Dan peristiwa ini dengan seksama dicatat untuk kebaikan kita. Yaitu perjumpaan antara Allah dan Maria. Tentu saja Allah, yang memiliki malaikat yang tak terhitung banyaknya dan malaikat-malaikat itu taat melaksanakan perintahnya, dapat dengan mudahnya mengirim seorang utusan, yaitu malaikat agung Gabriel. Sedangkan Maria, yang rendah hati, haruslah berbicara untuk dirinya sendiri.



Allah itu Mahakuasa, Agung dan Dahyat. Dia menciptakan segala sesuatu dengan Firman-Nya, dan menopang segala sesuatu dengan lengan-Nya yang perkasa. Meskipun demikian, Allah dalam beberapa waktu yang singkat, bersedia menunggu jawaban dari Sang Perawan. Meskipun Allah lah yang mengatur segala sesuatu, nyata pula bahwa Allah bukanlah Allah yang lalim. Dia meminta kesediaan dan kerja sama dari salah satu makhluk-Nya tersebut. Dan untuk sesaat, semua rencana Allah dan jalan bagi keselamatan kita bertitik tolak dari tanggapan Maria. Ia adalah seorang dara yang sederhana, lepas dari memiliki kekayaan duniawi, dan menyebut dirinya sebagai dari 'yang hina dina'. Tapi untuk sesaat, seluruh rencana keselamatan kita tergantung pada kesediaannya!



Maka terjadilah, Firman Allah menjadi putera Maria, dan kita diselamatkan berkat peristiwa tersebut (peristiwa inkarnasi). Maria Sang hamba yang rendah hati pun lalu ditinggikan, dan kita semua terhitung dalam generasi-generasi yang menyebut dia sebagai 'yang berbahagia' 'yang dilimpahi rahmat'.


Kita semua yang hadir secara rohani memandang peristiwa kudus dalam sejarah ini, dapat melihat pada kemurahan hati yang besar dari Perawan Maria. Kesediaan-nya atas rencana keselamatan Allah menuntut konsekuensi yang besar terhadap dirinya, dan hal ini menunjukkan kepercayaan dan penyerahan diri yang begitu dalam dari diri Maria kepada Allah. Lihatlah, aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu." Ternyata Allah memandang hamba-Nya yang kecil ini, dan Maria pun ditinggikan oleh-Nya.


Meskipun peristiwa ini adalah peristiwa Allah dan Maria, tetapi peristiwa ini sekaligus juga adalah peristiwa kita sekalian. Cahaya yang memancar dari peristiwa ini ikut mengungkapkan sesuatu tentang hubungan kita dengan Allah. Meskipun Allah adalah Mahakuasa dan Ia sanggup melakukan segala sesuatu, namun Allah ternyata sungguh menghargai kita (karena kasih-Nya). Dia tidak memaksakan kasih karunia-Nya kepada kita, juga tidak memberkati kita melawan kesediaan kita. Dia bertindak dengan cara yang menghormati martabat kita, menghargai kita masing-masing orang per orang. Kita bebas. Dan di situ lah hak kita untuk menggunakan kebebasan kita untuk mengatakan YA kepada rencana-rencana yang dimiliki Allah, yang mana rencana-rencana itu adalah untuk kebaikan kita dan untuk keselamatan kita; atau menolak Allah dan kehendak-Nya bagi kita. Yang Mahakuasa memberikan kita kuasa bahkan untuk menolak Dia, dan dalam kesombongan kita akan terserak binasa karena imajinasi dan kesombongan hati kita.

Maria menjawab dengan keberanian dan iman. Pada Hari Raya Kabar Baik ini, marilah kita meminta kepadanya untuk membantu kita. Semoga ia pun menjadi Bunda kita juga. Semoga ia membimbing kita bagaikan seorang ibu, dalam jalan-jalan keberanian dan iman! Bagi mereka yang dengan rela menerima untuk memupuk dan mengembangkan hati seorang hamba dan menempatkan kepercayaan penuh kepada Allah; mereka akan menemukan bahwa mereka juga memiliki roh yang memuliakan Tuhan, dan menemukan sukacita di dalam Allah Juruselamat mereka, bahwa sungguh rencana Allah adalah karena ‘Ia setia akan belas-kasih-Nya'. Untuk sesaat, Allah mau mendengarkan kita saat kita tengah memilih dan berbicara atas nama diri kita sendiri. Meskipun sungguh benar bahwa Allah besar dalam belas kasih dan kuasa-Nya, nyata pula pada saat-saat dalam sejarah manusia yang penuh rahmat bahwa rencana-Nya selalu memberikan tempat bagi kesediaan dan keputusan kita.
 
Ditulis oleh seorang Hieromonk Katolik Ritus Bisantin.

( Diterjemahkan dan diedit dari sumber : www.byzcath.org )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar