Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Kamis, 11 September 2014

Tujuan Pernikahan Kristiani

 
Hidup pernikahan, di dalam Gereja Katolik, bukan semata-mata hanya merupakan suatu proses atau jenjang yang dilakukan dan dilalui tanpa makna. Pernikahan merupakan suatu hal yang sangat penting dan bernilai ibadah kepada Allah. Selain itu pula pernikahan merupakan sarana dari Allah sendiri untuk melimpahkan berkat dan memberikan keselamatan dan berdaya mengkuduskan pasangan yang memasuki hidup pernikahan itu. Maka, pernikahan dipandang sebagai suatu sakramen dan diawali dengan sakramen.
 

Sangat lah penting bagi pasangan seorang pria dan seorang wanita, untuk mengetahui dan mengerti 3 tujuan pernikahan Kristiani, sebelum menentukan untuk memasuki bahtera hidup bersama sebagai sepasang suami istri.  

Berikut ini adalah 3 tujuan pernikahan Kristiani, sebagaimana diutarakan di dalam buku berjudul “Inisiasi Kristiani” terbitan Eparki (Keuskupan) Katolik Yunani Ukraina Edmonton Kanada, tahun 2012. Diterbitkan dengan berkat dari YM Bapa Uskup David Motiuk. Sebagai catatan, bahwa sebenarnya buku ini menguraikan secara menyeluruh perihal hal-hal yang penting untuk diketahui mengenai pembaptisan seorang anak menjadi warga Kerajaan Allah, yaitu menjadi seorang Kristiani Katolik. Namun tentu, ketika membahas mengenai seorang anak, perlulah juga membahas mengenai kedua orang tua. Yaitu dimulai dari jenjang pernikahan. Buku ini memberikan penjelasan dalam bentuk poin-poin. Dan masing-masing poin dapat saja membahas hal-hal yang berbeda. Evangelismos Katolik Timur membantu memilihkan poin-poin yang berkaitan langsung dengan tema tulisan, sehingga diharapkan memudahkan pembaca untuk mengerti. Selain itu pula, diberikan penjelasan singkat mengenai poin-poin di tulisan tersebut agar pembaca dapat lebih mendalami maksud dari poin-poin tersebut. 

9. Setiap pernikahan Kristiani bertujuan untuk memenuhi panggilan yang sangat penting dan sakral: yaitu menjadi gambar (atau ikon) dari Allah sendiri dan Kehidupan dari Tritunggal Mahakudus. Panggilan ini terpenuhi ketika sebagai suatu keluarga,  pasangan dan anak-anak mereka berusaha untuk menjadi komunitas dari orang-orang yang saling memberi diri; hidup bersama dalam damai, harmoni, kesatuan, saling menghormati dan cinta tanpa pamrih antara satu sama lain. 

Penjelasan : Tujuan pertama ini adalah kepada dunia, kepada masyarakat. Pernikahan dan keluarga Kristiani diharapkan menjadi cerminan dari Tritunggal Mahakudus 1 Allah. Dalam Tritunggal Mahakudus, terdapat cinta dan kesatuan yang sempurna antara 3 Pribadi Ilahi di dalamnya yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus. Di dalam Allah Tritunggal Mahakudus, terdapatlah kedamaian, harmoni, kesatuan dan cinta yang sempurna antara 1 Pribadi Ilahi dengan Pribadi-Pribadi Ilahi lainnya. Maka kiranya pernikahan dan keluarga Kristiani meneladan hal ini, menjalankannya dalam hidup berkeluarga, sehingga menjadi “cermin” atau “ikon” yang mampu menunjukkan hal yang ilahi ini kepada masyarakat dan dunia. Dan karena manusia pada hakekatnya tidak mampu melakukan ini dengan kekuatannya sendiri, maka diperlukanlah berkat dari sang teladan itu sendiri yaitu dari Allah Tritunggal Mahakudus. Sehingga dalam hal ini Allah Tritunggal Mahakudus menjadi teladan dan sekaligus menjadi sumber bagi pernikahan Kristiani. 

10. Tujuan kedua setiap pernikahan Kristiani adalah untuk bekerja sama dengan Tuhan dalam pekerjaan-Nya: yaitu memberikan kehidupan baru ke dunia ini; dan untuk membesarkan putra dan putri baru bagi Kerajaan Allah. Ini adalah tugas yang mulia dan sakral. 

Penjelasan : Tujuan kedua ini adalah kepada Allah sendiri. Tujuan ini seringkali tidak disadari. Namun sangat penting. Dengan pernikahan, dan daripadanya hadirlah jiwa-jiwa baru, maka sesungguhnya pasangan suami istri Kristiani memberikan jiwa-jiwa baru untuk mencintai Allah dan berbakti kepada-Nya. Dalam tugas ini terdapat tanggung jawab yang besar, yaitu tanggung jawab atas jiwa-jiwa yang dipercayakan oleh Allah kepada pasangan suami istri sebagai orang tua. Maka orang tua bertanggung jawab membimbing anak-anaknya agar mereka mencintai Allah dalam kehidupan mereka. Membawa mereka kepada Allah. Dan membawa Allah kepada mereka. Di dalam tugas ini pula terdapat kemuliaan dan kehormatan yang besar. Karena berarti Allah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada kedua pasangan Kristiani sebagai orang tua.
 
11. Tujuan ketiga dalam pernikahan Kristiani adalah menjadi sahabat seperjalanan di jalan kehidupan rohani dan membantu satu sama lain untuk mencapai hidup yang kekal kelak dalam Kerajaan Allah. (disampaikan oleh St Yohanes Krisostomus). 

Penjelasan : Tujuan ketiga ini adalah kepada pasangan masing-masing. Seorang suami kepada istrinya. Dan seorang istri kepada suaminya. Kehidupan pernikahan dan berkeluarga pada hakekatnya adalah hidup persekutuan, yaitu 2 orang yang berbeda yang berkomitmen hidup bersama, saling memberi dan melengkapi satu sama lain, saling menerima, dan bersedia menjalani hidup bersama, entah dalam suka maupun dalam duka. Sehingga sebenarnya merupakan suatu kumpulan 2 orang yang percaya kepada Allah. Dengan kata lain, keluarga adalah gereja kecil. Suami dan istri diharapkan saling meneguhkan dalam kehidupan rohani antara satu sama lain. Saling mendoakan. Dan bukan itu saja. Melainkan juga saling mengingatkan satu sama lain agar pasangan memiliki hidup rohani yang semakin mendalam dan semakin maju dalam cinta kepada Allah. Pernikahan sungguh menjadi sarana keselamatan dari Allah sendiri.

12. Untuk memenuhi tiga panggilan, berkat Allah sangat lah penting. Hal ini memerlukan hati yang terbuka, doa harian, hubungan pribadi dengan Kristus, ketaatan pada Sabda Allah, bimbingan dan dukungan dari Gereja, dan kepercayaan akan campur tangan penyelenggaraan Allah. 

Penjelasan : Semua buku dan ahli terpanda dapat menyampaikan hal-hal yang indah dan sempurna mengenai pernikahan. Namun dalam kehidupan nyata, banyak hal membuat hal-hal tersebut serta 3 tujuan pernikahan Kristiani menjadi sulit untuk diwujud nyatakan. Selalu ada situasi naik dan turun dalam kehidupan pernikahan. Maka di atas segalanya, diperlukanlah karunia dan kuasa dari Allah sendiri. Tentu agar Allah dapat berperan dalam hidup kita, dari sisi kita sendiri diperlukan terbuka, doa harian, hubungan pribadi dengan Kristus, ketaatan pada Sabda Allah, bimbingan dan dukungan dari Gereja, dan kepercayaan akan campur tangan penyelenggaraan Allah.
 

Doa Untuk Kekudusan dalam Pernikahan
(Ritus Bisantin, Gereja Katolik Yunani Ukraina) :
"
Ya Allah Pengasih dan Penyayang, kami mohon agar kiranya Engkau selalu berkenan untuk mengingatkan bahwa pernikahan kami adalah kudus. Dan kiranya kami selalu menjaganya tetap kudus.
Karuniakanlah kepada kami berkat-Mu, agar kiranya kami dapat terus saling setia dan mengasihi satu sama lain. Tambahkanlah di dalam diri kami, semangat saling mengerti dan percaya satu sama lain, pengampunan dan damai sejahtera. Sehingga tidak sekalipun terjadi kebencian, pertengkaran atau pun perselisihan terjadi di antara kami. Karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk melihat kesalahan diri kami sendiri, dan untuk tidak saling mempersalahkan dan menghakimi satu sama lain.
Jagalah agar ikatan kasih kami selalu baru. Gembirakanlah hidup kami dengan sukacita, sehingga dengan satu hati kami dapat memuji-Mu. Sehingga pada akhirnya nanti, dengan kerahiman-Mu, kami layak bagi hidup yang kekal.
Karena Engkaulah kekudusan kami. Dan kepada-Mu kami sampaikan kemuliaan : kepada (+) Bapa, Putra dan Roh Kudus, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin." 

Jika hendak mendoakan doa ini menurut tata ibadah Ritus Bisantin, saudara dapat melihat tata ibadah tersebut DI SINI.

 

+ + + + + + +

 

Taken from “Christian Initiation”, issued by Eparchy of Edmonton, Ukrainian Greek Catholic Church, 2012, with the blessing of Most Rev. David Motiuk.

About Christian Marriage and Its 3 Sacred Vocations

9      Every Christian marriage is called to fulfil a very important and sacred vocation: to be an image (or icon) of God Himself and the very Life of the Most Holy Trinity. This vocation is fulfilled when spouses (and their children) as a family, strive to be a community of self-giving persons, living together in peace, harmony, unity, mutual respect and selfless love for one another.

10   The second vocation of every Christian marriage is to cooperate with God in His work: to bring forth new life into this world; and to raise new sons and daughters for the kingdom of God. This is a grandiose and sacred role.

11   The third vocation of spouses in Christian marriage is to be fellow travellers on the road of spiritual life and to help one another reaching eternal life in the kingdom of God (St John Chrysostom).

12   To fulfil these three vocations, God’s grace is essential. This requires and open heart, daily prayer, a personal relationship with Christ, obedience to the word of God, the guidance and support of the Church, and trust in God’s Providence.
 

Prayer For Holiness in Marriage
“O merciful God, we beseech You ever to remind us that marriage is holy, and that we must keep it so. Grant us Your Grace, that we may continue in faithfulness and love. Increase in us the spirit of mutual understanding and trust, forgiveness and peace; that no resentment, quarrel or strife may come between us. Grant us to see our own faults and not to judge one another. Keep our bond of love always new. Gladden our lives with joy, so that with one heart we may praise You. Finally, by Your mercy, count us worthy of everlasting life, for You are our sanctification and we give glory to You, Father, Son and Holy Spirit, now and forever and ever. Amen.”
 
 
 
 
 
 
 
( Ditulis oleh : DCS Evangelismos Katolik Timur. Diterjemahkan oleh : DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : Eparchy of Edmonton, Ukrainian Greek Catholic Church, Christian Initiation, Canada : 2012. Sumber gambar : http://www.bridetobewaystosave.com/. Gambar digunakan untuk keperluan syiar dan non komersial. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemilik hak cipta dan hak guna.)
 
 
 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar